Puisi Kehidupan : Arti Kehidupan, Renungan

Hidup Itu….. (Praktek)



Kenang lama tengah keheningan
Di kelam kesunyian malam
Hanya menggaung kaki tak terperanjak
Membisu di pertapaan malam
Sampai denting hati di titik nol
Arti hakiki di cari cari
Ayat ayat kasih di peluk

Melukis kabut tanpa dimensi
Di berapa langkah tubuh singgah
Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak
Hidup itu hidup
Hidup tak di kata

Menuai sepenggalah kata dengan memecah asa kemustakhilan
Selaksa angan  buta
Larut di arus deras mimpi
Jauh menjauh
Semakin jauh diri memandang hati
Menilai diri semakin asing



NB : Dari kata yang jauh terpelesat mungkin tak kau temukan arti tersirat, dari sajak sajaknya hanya dialog setan yang tak terjemahkan,kata kata pedat,sesat.pergelaran kata kata tersendat di saat saat istirah. Beragam arti kehidupan, ketahuilah ia tetap dan terus berjalan, hilangkan arti teori,hidup itu praktek ( tak hanya sekedar perjuangan ).Bahkan tak enggan orang beranggapan hidup itu sudah susah,kenapa juga masih kau pikirkan yang susah susah ( arti kehidupan ). Di rambatan renungan kesunyian berpautan setitik pencerahan ” Laa Yukallifullohu Nafsan Illaa Wus aha ”
( sajak kolankolis)

Sastra edan

EDAN

 

 

Buka mata buka telinga

Tidak usah,tak di buka jua sudah terbuka dengan sendirinya

Tak ada usahaku menutup mata

Tak pernah sengajaku menutup telinga

Dengan mereka ku melihat,ku mendengar

Tapi hati ini hanya diam,tak bicara

Enggan mengangkat kata

Tak mau melontarkannya dalam koran berita

Apa lagi di halaman muka sastra, ah… terlalu mengada ada

Dari kata yang meronta hanya kata biasa dan sederhana

 

Membuka muka,,, eh salah…harusnya

Belah wajah,mengalir darah,mencuat otak..

Memberontak bersamanya semua serempak..

Dasar… sastra edan… tak beraluran… main enaknya saja

Tak heran… karena di tulis edan… dengan penulisnya jua edan

Oi,,, sastrawan edan jangan sembarangan,sudah edan ya?

Kenapa edan.. kenapa datang edan…

Tak hilangkah kau dengan ketiadaan… kenapa datang edan

Melekatnya bersama kehidupan,bersekutu kezaliman

Bersembunyi di kursi kekuasaan

Dari panggungnya mencuat keras kata kata persamaan

Persamaan…paersamaan… tak lebih dari arti perpecahan

Menghapus semboyan ke BHINEKA TUNGGAL IKAan…

Meski edan ku tak lupa.. itu modal kemerdekaan

 

Masih kurang….. menjerit histeris kata perdamaian

Damai… damai..,dari kerasnya membuah ketakutan

Tak di deklarasikanpun semua orang menginginkan

Damai… damai… dari jalannya menempuh yang berlawanan

Dari semangatnya mencipta peperangan

 

Kalah pelangi dengan warna edan

Tak ada lagi mentari pagi.. kalahnya dengan kebringasan pandangan edan

Melepuhnya kehidupan berakar dari kepemimpinan edan

Sekarang ku tak lagi heran… ku hidup di peradaban zaman edan

Enggan menyimpan kata kata edan dalam dompet,pengganti isi dalamnya

Kalau ku simpan kata kata edan di dalamnya,hilang seluruh isinya

Uangku,,, atmku,,, mungkin ktp dan foto keluargaku lenyap di makan edan

Dasar edan…

Puisi/Syair Kehidupan:Mimpi Gelandangan Pengamen Jalanan

Mimpi gelandangan pengamen jalanan

 

 

Dari kata kataku yang terdengar

Mungkin arti dari kebisingan

Dari keberadaanku yang terlihat pandangan

Mungkin suatu hal yang tak di inginkan

Walaupun tak di harapkan tapi ku tetap berusaha bertahan

Mungkin kalian bosan,mungkin ku menjijikan

Tapi inilah keadaan.. sebutir pandangan kehidupan

 

Mengubur dalam rasa malu

Ku dendangkan lagu…

Mengharap simpatimu

Serasa merdu untukku…

Bagaimana denganmu..

Bukan setengah dari yang kau miliki yang ku minta

Secuil darinya yang sederhana ku terima

Ku tak memaksa dari kamu semua tuk memberi

Sedikit darimu sangatlah berarti

Sangat jelas bagiku…. tentu jua negeriku

 

Kotor bajuku … kumuh tubuhku… tapi bukan karena debu

Dari merekalah yang meminjam bajuku…

Menyandang gelar kehormatanku…

Tak sungkan mereka  memaksamu

Muka seram tersandang.. takutmu karena itu..,ku bukan itu…

Coba kau cuci bajuku…,tak kau beri detergentpun ku mau..

Simpan di lemarimu… di situ terjaga bajuku

 

Bagaimana dengan gelar kehormatanku…. Namaku…

Harumkan ia karenamu…

Parfum murah akupun mau..

Mungkin kata…atau pandangan pelupuk mata

Seakan biasa.. tapi membawa makna

Mungkinkah bisa… kalau keberadaanku sudah terhina

Hanya sebagai pandangan sebelah mata

Harapku itu karena debu… bukan dari hatimu

Mungkinkah debu masuk di sebelah mata dari kamu semua

 

Sedikit dariku mungkin bisa membantu…

Dari lagu merduku teralun untukmu

Dari pengetahuanku menyalur untukmu

Di eramu menjelang pemilu…mungkinkah ku bisa membantu

Dari mereka yang bosan denganku…

Dari mereka memilih kamu…

Dari kampanyeku… tak terasa bagimu… tak keluar rupiahmu

Mungkin dari laguku mengubur dalam kekerasan,menenggelam penindasan

Tak ada harapan bagiku,hanya kepedulianmu

 

Ah…. Ku sadar sekarang ku terkapar

Cobaku bangun dari mimpiku

Harap tak tenggelam dalam khayalan

Hanya kemustakhilan

Ku tak di pedulikan

Secuil perhatian hanya sebagai pajangan

Diriku,,, cermin negeriku

Adaku… karena negeriku

Sekarang di mana aku.

Catatan Lepas: Arti Sempurna

sempurna

 

Arti Sempurna

 

Dunia… dunia…begitu indah di pandang,berjuta warna menghiasinya,lembaran kehidupan penuh dengan aneka ragamnya,memenuhi segala yang ada.

Terkisah dalam panggung sandiwara kehidupan.Mencoba sang pujangga merangkum kata kata dari makna yang ada,,, tapi jua tak cukup tinta menggoreskan penanya,,, tuk menuliskannya.Dari segala yang ada,, tak hanya sebagai pandangan mata belaka.Dari segala yang ada,, tersirat berjuta juta makna,bahkan tak terhingga dari semua yang ada.

 

Berdasar kata yang terucap,tiada yang sempurna di hamparan dunia,,, di alam jagad raya,,, di alam semesta.Dengan segala kekurangan kekurangan yang ada,,, mungkinkah terselip makna kesempurnaan….? Tak taukah aku,,,? Ke EsaanNya,, ke AgunganNya,,apa apa yang menjadi KehendakNya,, apa apa yang tlah tercipta di alam semesta ini,, apa apa yang ada di dunia ini,, jagad raya ini,, bukankah tercipta karna keSempurnaanNya,,.? Ya.. keSempurnaanNya.Semua kekurangan,,, mungkin jua kepincangan,,, tak taukah aku,,semua itu sudah penuh perhitungganNya yang mungkin jua ku tak pernah memikirkannya.Mungkinkah kan terungkap segala rahasiNya di dunia ini…?

 

“Di dunia ini tidak ada yang sempurna,hanya satu yang sempurna,,Ialah Sang Pencipta” Berkali kali ku dengar,,, dari bibir terucap,,, .Dari Sang Pencipta Yang Maha Sempurna semua tercipta,, tapi apakah ku meragukan segala apa apa yang di ciptakanNya,,,?Tak sempurnakah apa apa yang di ciptakanNya,,,?Ataukah itu menjadi bagian dari rahasiNya,,,?

 

Di sini ku coba tuk menggoreskan pena,, sejenak ku berfikir,, termenung,,  mencoba mengerti apa apa yang ku alami,, semua yang terjadi,,.Di sini ku tak bisa memberi kesimpulan dari semua ini,namun satu hal yang pasti ku tetap mencari hikmah dari semua ini .Dan satu hal lagi,salahkah ku bila menganggap apa apa yang tlah tercipta atau sebagian dari padanya adalah sempurna?

 

Ladang dzikir yang tiada bertepi  Mengartikannya

 

sempurna1

Syair Musim Dingin

MEMORY SALJU

 

 

Disini ku berdiri,.. menatap langit tanpa indahnya mentari,.. terselubung mendung,..bercurah tangis beku,… berhujam salju.Ku melangkah menyusuri arti semua ini.Sepenggaris betis tenggelam bersamanya (salju).Ku berdiri diantaranya yang tak mengenal siapa saja yang kan di terpanya.Akulah diantaranya.

 salju1

Dalam hati ku bertanya,…

“Mengapa mesti ada kedinginan dalam salju di negeri ini,… di negeri yang penuh berkah ini (semboyannya),.. kenapa mereka bisa bertahan dari semua ini,…membentang luas daratan yang menawarkan kehangatan,… kenapa mesti bertahan disini,… dari semua ini,..?”

 

Sembari ku menyadari, semua ini karena kebesaran Illahi,sejenak termenung dalam semua ini,..yang harus ku hadapi bersihkan semua ini (salju),…ringankan jalanku,..melepas segala beban yang membelenggu kian coba mengganggu.Meski setiap langkahku terbalut rindu (keluargaku) berdentang tak menentu dalam kalbu.Terlintas semua itu kala ku sapu salju.Ku harus tetap melangkah dalam semua ini,dengan mencari jalan yang penuh RahmatNya dan RidloNya.

 

 

By:Khoirul Huda